Survei bathimetri adalah survei pemetaan untuk mengetahui topografi dasar perairan dengan metode pemeruman yang menggunakan gelombang suara dengan alat ukur berupa Echosounder (sonar). Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditunjukan untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface). Data pemeruman kemudian diolah, dievaluasi dan disajikan dalam bentuk buku, peta, serta informasi lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dan kebijakan mengenai perlakuan terhadap alam. Untuk akuisisi data biasanya menggunakan GPS yang dilengkapi dengan sensor Echosounder. Alat ini mampu merekam data mulai dari kedalaman 1 – 500 meter, serta waktu perekaman yang dapat di setting sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan (in situ). Penentuan posisi pada survei bathimetri terbagi menjadi dua, penentuan posisi horizontal menggunakan Receiver GNSS dan terikat pada sistem koordinat base, sedangkan posisi vertikal dari hasil pemeruman yang didapatkan dari jarak dasar permukaan terhadap Transducer.

Tujuan dari survei bathimetri ini antara lain untuk mendapatkan data suatu kedalaman atau topografi dasar laut, sungai, waduk, termasuk lokasi serta luasnya objek-objek yang ada di dalamnya. Kegiatan pengukuran dan survei bathimetri sangat dibutuhkan untuk area – area penelitan perairan. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak wilayah perairan, teknologi pemetaan bathimetri sangatlah penting dan dapat memberikan banyak manfaat. Peta hasil pengukuran dan pemetaan bathimetri dapat digunakan dalam berbagai aspek seperti pemantauan sungai, waduk, perencanaan, dan rekayasa. Survei ini merupakan bagian dari jasa survei bathimetri yang ada di Banyu Bumi Sangkara.

Untuk Jasa Survei dan Analisa Keamanan Bendungan, Jasa Uji Triaxial, Jasa Pressuremeter Test, Jasa Uji Konsolidasi, Uji Direct Shear, Analisa Stabilitas Longsor, Jasa Investigasi Geoteknik, Jasa Investigasi Tanah, Jasa Uji Laboratorium Tanah &  Laboratorium Batuan dan informasi lainnya, silahkan hubungi kami di sini.